Jumat, 06 Juni 2014

BEBERAPA SEGI SEJARAH MASYARAKAT BUDAYA JAKARTA


Abdurrachman Surjomihardjo
Ø  Dalam buku ini dijelaskan tentang:

·         Perkembangan dan pertumbuhan kota Jakarta dari permulaan terbentuknya hingga akhir jaman penjajahan. Dan banyak permasalahan yang terjadi di Jakarta misalnya masalah pembagian penggunaan wilayah kota, perbaikan kampung dan usaha pemugaran tempat-tempat bersejarah sebagai usaha perbaikan lingkungan kota.

·         Kota-kota kuno Indonesia pada umumnya mempunyai pola perencanaan tertentu berdasarkan konsep-konsep pandangan hidup dan tradisi yang ada pada jaman itu. Misalnya kota Majapahit mempunyai pusat ganda yaitu suatu keraton yang terletak disebelah Utara sebagai istana Raja dan disebelah Selatan tempat kediaman pejabat tertinggi keagamaan (kedharmmadhyaksan), disebelah Utara istana sebuah alun-alun Iyang, disebelah Utara kota terdapat sebuah lapangan luas bubat yang seharusnya lebih luas daripada lapangan merdeka, dll. Dan peninggalan candi borobudur diJogjakarta adalah salah satu kebudayaan di Indonesia. Kota-kota kraton baik hindu dan Muslim tidak meniru kebudayaan asing melainkan telah menyesuaikan pinjaman-pinjaman budaya itu dengan tradisinya sendiri.

·         Orang gelandangan di Jakarta yang terjadi atas laki-laki, perempuan dan anak-anak dengan membawa bekas keranjang tempat arang kayu mencari-cari sesuatu ditempat sampah, atau dengan membawa kantong plastik dari kain atau plastik memungut puntung-puntung rokok yang banyak bersebaran di tepi jalan, atau pengemis yang meminta-minta dirumah-rumah, dijalan, dipasar dll.  Sedangkan pada malam hari sebagian kaum wanita menjadi pelacur.

·         Adapun mata pencarian orang Indonesia antara lain adalah:
Ø  Pencari kertas, beling dan benda bekas lainnya
Ø  Penarik becak
Ø  Pencari benda-benda berharga di Sungai
Ø  Pemilik warung
Ø  Pemborong (Membeli segala macam barang yang biasa laku dijual dalam jumlah besar)
Ø  Penjual es sirup
Ø  Penjual barang-brarang kelontong
Ø  Pembuat jepitan pengikat peti
Ø  Penjual totalisator
Ø  Pegawai kantor D.P.U (Misalnya sebagai mandor lapangan merdeka Selatan)
Ø  Pembuat benda-benda kerajinan tangan

·         Sebagai metropolis, Jakarta merupakan tempat perpaduan adat-istiadat, gagasan-gagasan dan peninggalan antar suku dan antara bahasa. Dapat dikatakan bahwa didalam proses nation building Jakarta merupakan kota nasional yang memiliki potensi untuk menjadi kota Indonesia yang sebenarnya. Proses ini dapat dipahami, apalagi kita menengok kebelakang bahwa sejak pertengahan abad ke-19 lahirlah masyarakat khusus yang disebut Kaum Betawi.

·         Kaum betawi merupakan hasil sejarah dimana terjadi perpaduan biologis dan unsur budaya antarsuku dan antarbangsa, yang kemudian merupakan masyrakat khusus dengan ciri-ciri yang khusus pula.

·         Dalam buku ini terdapat karangan tentang:
Ø  Bibliografi
Ø  Sejarah dan ilmu bumi
Ø  Arsitektur dan benda-benda peninggalan
Ø  Perencanaan dan pembangunan kota
Ø  Politik dan pemerintahan
Ø  Penduduk dan kemasyarakatan
Ø  Perekonomian
Ø  Bahasa dan kesusateraan
Ø  Kesehatan rakyat dan kedokteran

Kelebihan:
1.      Dalam buku ini sudah cukup lengkap mengenai kota Jakarta tentang perkembangan dan pertumbuhan, tempat tinggal dan pekerjaan masyarakat di Indonesia dikalangan menengah bawah.
2.      Dituliskan juga tentang kota-kota kuno di Indonesia seperti pada zaman kota majapahit, kota Batavia, serta kebudayaannya.
Kekurangan:
1.      Penulis perlu mengembangkan lagi tentang kebudayaan di Indonesia khususnya Jakarta, tidak hanya menjelaskan tentang sejarah dan politik saja, tapi kebudayaan di Indonesia agar masyakarat tahu bahwa banyak kebudayaan yang ada di Indonesia.
2.      Penggunaan bahasa dalam buku tersebut terlalu baku, sehinga pembaca harus paham benar tentang penjelasan yang ada didalamnya seperti daftar fonim, struktur suku, morfim, kata majemuk, perulangan, kata benda, kata sifat kata tugas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar