Abdurrachman Surjomihardjo
Ø Dalam
buku ini dijelaskan tentang:
·
Perkembangan dan pertumbuhan kota
Jakarta dari permulaan terbentuknya hingga akhir jaman penjajahan. Dan banyak
permasalahan yang terjadi di Jakarta misalnya masalah pembagian penggunaan
wilayah kota, perbaikan kampung dan usaha pemugaran tempat-tempat bersejarah
sebagai usaha perbaikan lingkungan kota.
·
Kota-kota kuno Indonesia pada umumnya
mempunyai pola perencanaan tertentu berdasarkan konsep-konsep pandangan hidup
dan tradisi yang ada pada jaman itu. Misalnya kota Majapahit mempunyai pusat
ganda yaitu suatu keraton yang terletak disebelah Utara sebagai istana Raja dan
disebelah Selatan tempat kediaman pejabat tertinggi keagamaan
(kedharmmadhyaksan), disebelah Utara istana sebuah alun-alun Iyang, disebelah
Utara kota terdapat sebuah lapangan luas bubat yang seharusnya lebih luas
daripada lapangan merdeka, dll. Dan peninggalan candi borobudur diJogjakarta
adalah salah satu kebudayaan di Indonesia. Kota-kota kraton baik hindu dan
Muslim tidak meniru kebudayaan asing melainkan telah menyesuaikan
pinjaman-pinjaman budaya itu dengan tradisinya sendiri.
·
Orang gelandangan di Jakarta yang
terjadi atas laki-laki, perempuan dan anak-anak dengan membawa bekas keranjang
tempat arang kayu mencari-cari sesuatu ditempat sampah, atau dengan membawa
kantong plastik dari kain atau plastik memungut puntung-puntung rokok yang
banyak bersebaran di tepi jalan, atau pengemis yang meminta-minta
dirumah-rumah, dijalan, dipasar dll. Sedangkan pada malam hari sebagian kaum wanita
menjadi pelacur.
·
Adapun mata pencarian orang Indonesia antara
lain adalah:
Ø Pencari
kertas, beling dan benda bekas lainnya
Ø Penarik
becak
Ø Pencari
benda-benda berharga di Sungai
Ø Pemilik
warung
Ø Pemborong
(Membeli segala macam barang yang biasa laku dijual dalam jumlah besar)
Ø Penjual
es sirup
Ø Penjual
barang-brarang kelontong
Ø Pembuat
jepitan pengikat peti
Ø Penjual
totalisator
Ø Pegawai
kantor D.P.U (Misalnya sebagai mandor lapangan merdeka Selatan)
Ø Pembuat
benda-benda kerajinan tangan
·
Sebagai metropolis, Jakarta merupakan
tempat perpaduan adat-istiadat, gagasan-gagasan dan peninggalan antar suku dan
antara bahasa. Dapat dikatakan bahwa didalam proses nation building Jakarta
merupakan kota nasional yang memiliki potensi untuk menjadi kota Indonesia yang
sebenarnya. Proses ini dapat dipahami, apalagi kita menengok kebelakang bahwa
sejak pertengahan abad ke-19 lahirlah masyarakat khusus yang disebut Kaum Betawi.
·
Kaum betawi merupakan hasil sejarah
dimana terjadi perpaduan biologis dan unsur budaya antarsuku dan antarbangsa,
yang kemudian merupakan masyrakat khusus dengan ciri-ciri yang khusus pula.
·
Dalam buku ini terdapat karangan tentang:
Ø Bibliografi
Ø Sejarah
dan ilmu bumi
Ø Arsitektur
dan benda-benda peninggalan
Ø Perencanaan
dan pembangunan kota
Ø Politik
dan pemerintahan
Ø Penduduk
dan kemasyarakatan
Ø Perekonomian
Ø Bahasa
dan kesusateraan
Ø Kesehatan
rakyat dan kedokteran
Kelebihan:
1.
Dalam buku ini sudah cukup lengkap
mengenai kota Jakarta tentang perkembangan dan pertumbuhan, tempat tinggal dan
pekerjaan masyarakat di Indonesia dikalangan menengah bawah.
2.
Dituliskan juga tentang kota-kota kuno
di Indonesia seperti pada zaman kota majapahit, kota Batavia, serta kebudayaannya.
Kekurangan:
1. Penulis
perlu mengembangkan lagi tentang kebudayaan di Indonesia khususnya Jakarta,
tidak hanya menjelaskan tentang sejarah dan politik saja, tapi kebudayaan di
Indonesia agar masyakarat tahu bahwa banyak kebudayaan yang ada di Indonesia.
2. Penggunaan
bahasa dalam buku tersebut terlalu baku, sehinga pembaca harus paham benar tentang
penjelasan yang ada didalamnya seperti daftar fonim, struktur suku, morfim,
kata majemuk, perulangan, kata benda, kata sifat kata tugas.