1.Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis konflik?
Konflik organisasi (Organizational conflik) adalah
ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi
yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan- kegiatan kerja dan
atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai
atau persepsi. Konflik organisasi juga dapat diartikan sebagai perilaku anggota
organisasi yang dicurahkan untuk beroposisi terhadap anggota yang lain.
Pada dasarnya proses konflik bermula pada saat satu pihak dibuat tidak senang
oleh, atau akan berbuat tidak menyenangkan kepada pihak lain mengenai suatu hal
yang oleh pihak pertama dianggap penting.
·
Jenis
Jenis Konflik
Konflik
itu mempunyai banyak jenis seperti yang dikatakan James A.F. Stoner dan Charles
Wankel dikenal ada lima jenis konflikyaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal,
konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar
organisasi.
A.
Konflik Intrapersonal
Konflik
intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi
bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin
dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu
biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut:
1.
Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
2.
Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan
tujuan.
3.
Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan
tujuan yang diinginkan.
Hal-hal
di atas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya acap kali
menimbulkan konflik. Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yang
tidak menyenangkan.
Ada
tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
1.
Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan
yang sama-sama menarik.
2.
Konflik pendekatan penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama menyulitkan.
3.
Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu
hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
B. Konflik
Interpersonal
Konflik
Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena
pertentengan kepentingan atau keinginan. Maka Hal ini sering terjadi antara dua
orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik
interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku
organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari
beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses
pencapaian tujuan organisasi tersebut. Konflik antar individu-individu dan
kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan
untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja
mereka.
Sebagai
contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok
kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok
dimana ia berada.
Konflik
antara kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik
yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi. Konflik antar lini dan staf,
pekerja dan pekerja manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar
kelompok. Konflik antara organisasi
Contoh
seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain
dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan
persaingan.Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan
timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru,
harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.
C.
Konflik antar perorangan
Konflik
antar perorangan terjadi antara satu individu dengan individu lain atau lebih.
Konflik ini biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat dan perilaku setiap
orang dalam organisasi. Hal ini biasanya pernah dialami oleh setiap anggota
organisasi baik hanya dirasakan sendiri maupun ditunjukkan dengan sikap.
Misalnya seorang manajer pemasaran merasa tidak senang dengan hasil kerja
manajer produksi. Akan tetapi perasaan ini tidak selalu dilakukan secara
terbuka tapi bisa juga secara diam-diam. Apabila ini berlangsung lebih lama,
bisa menyebabkan ketidak selarasan dalam pengambilan keputusan.
D.
Konflik Antar Kelompok
Tingkat
lainnya dalam konflik di organisasi adalah konflik antar kelompok. Seperti
diketahui bahwa sebuah organisasi terbentuk dari beberapa kelompok kerja yang
terdiri dari banyak unit. Apabila diantara unit-unit disuatu kelompok mengalami
pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain maka manajer merupakan pihak
yang harus bisa menjadi penghubung antara keduanya. Hubungan pertentangan ini
apabila dipertahankan maka akan menjadi koordinasi dan integrasi
kegiatan-kegiatan menjadi sulit.
E.
Konflik antar organisasi
Konflik
juga bisa terjadi antara organisasi yang satu dengan yang lain. Hal ini tidak
selalu disebabkan oleh persaingan dari perusahaan-perusahaan di pasar yang
sama. Konflik ini bisa terjadi karena adanya ketidak cocokan suaut badan
terhadap kinerja suatu organisasi.
2. Sebutkan sebab-sebab timbulnya konflik ?
FAKTOR
PENYEBAB KONFLIK
1.
Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap
manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan
perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan
perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor
penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak
selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di
lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada
yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2.
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda.
Seseorang
sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian
kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan
menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3.
Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia
memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok
memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal
yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
4.
Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan
adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami
proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab
nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian
secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang
berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja
dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan
bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal
perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan
nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah
menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam
dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau
mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan
akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap
mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Asumsi
setiap orang memiliki kecenderungan tertentu dalam menangani konflik.
Terdapat
5 kecenderungan:
•
Penolakan: konflik menyebabkan tidak nyaman
•
Kompetisi: konflik memunculkan pemenang
•
Kompromi: ada kompromi & negosiasi dalam konflik untuk meminimalisasi
kerugian
•
Akomodasi: ada pengorbanan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan
•
Kolaborasi: mementingkan dukungan & kesadaran pihak lain untuk bekerja
bersama-sama.
3. Sebutkan contoh konflik yang terjadi dalam organisasi?
Sebagai
contoh badan serikat pekerja di cocok dengan perlakuan suatu perusahaan
terhadap pekerja yang menjadi anggota serikatnya. Konflik ini dimulai dari
ketidak sesuaian antara para manajer sebagai individu yang mewakili organisasi
secara total. Pada situasi konflik seperti ini para manajer tingkat menengah
kebawah bisa berperan sebagai penghubung-penghubung dengan pihak luar yang
berhubungan dengan bidangnya.
Apabila
konflik ini bisa diselesaikan dengan prioritas keorganisasian atau perbaikan
pada kegiatan organisasi, maka konflik-konflik bisa dijadikan perbaikan demi
kemajuan organisasi.
Hal
ini sejalan dengan pendapat yang ditulis oleh Robbins (1996) yang membahas
konflik dari segi human relations and interactionist perspective. Dijelaskan bahwa
konflik itu adalah hal yang alamiah dan selalu akan terjadi. Konflik merupakan
bagian dari pengalaman hubungan antar pribadi (interpersonal experience) Karena
itu bisa dihindari maka sebaiknya konflik dikelola dengan efektif, sehingga
dapat bermanfaat dan dapat menciptakan perbedaan serta pembaharuan ke arah yang
lebih baik dalam organisasi. Kesimpulannya konflik tidak selalu merugikan
organisasi selama bisa ditangani dengan baik sehingga dapat :
-
mengarah ke inovasi dan perubahan
-
memberi tenaga kepada orang bertindak
-
menyumbangkan perlindungan untuk hal-hal dalam organisasi
-
merupakan unsur penting dalam analisis sistem organisasi
4.
Jelaskan proses pengambilan keputusan?
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai
pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan
pilihan maupun pemecahan masalah.
Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan menurut
Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas
tiga langkah utama, yaitu :
·
Kegiatan Intelijen : Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang
diperlukan bagi keputusan.
·
Kegiatan Desain : Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai
rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
·
Kegiatan Pemilihan : Pemilihan serangkaian
kegiatan tertentu dari alternatif yang tersedia.
· Keputusan
Taktis
Keputusan yang diambil oleh manajement menengah.
· Keputusan
Operasional
Keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, proses pengambilan
keputusan meliputi :
·
Proses pencarian/penemuan tujuan
·
Formulasi tujuan
·
Pemilihan Alternatif
·
Mengevaluasi hasil-hasil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar